Tugas Rangkuman

Nama : Arina Azka
NPM:11210095
Kelas : 1EA20


RANGKUMAN

MANUSIA DAN HARAPAN


A.    PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Agar harapan terwujud, maka perlu uasaha dengan sungguh-sungguh.

B.    APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup. Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh tuhan. Dorongan kodrat meyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya.Kodrat juga terdapat juga pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan butuh makan, berkembang biak dan mati.Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya.

DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan rohani.
            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi lebutuhan hidupnya.
            Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu:
a.      Kelangsungan hidup
b.      Keamanan
c.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
d.      Diakui lingkungan
e.      Perwujudan cita-cita


KELANGSUNGAN HIDUP
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang dan pangan                                                                                      (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup itu terlihat sejak bayi lahir.

            KEAMANAN
            Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seseorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan.Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak,secara moral pun orang lain pun dapat memberi rasa aman.


HAK DAN KEWAJIBAN UNTUK MENCINTAI DAN DICINTAI
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa,sehingga sudah saatnya sudah mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.

STATUS
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup.Status keberadaannya,status dalam keluarga,status dalam masyarakat dan status dalam negara. Status itu penting karena dengan status orang tahu siapa dia.Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu/

PERWUJUDAN CITA-CITA
            Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatanya dan profesinya.

C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau menyakini akan kebenaran.Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar.Hak berpikir bebas,hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan.
 ada ucapan yang sering terdangar :
-          Ia tidak percaya pada diri sendiri
-          Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat di percaya
-          Bagaimana juga kita harus percaya pemerintah
-          Kita harus percaya akan nasehat kyai itu, karena nasihat-nasihat itu diambal dari AI-quran.

KEBENARAN
                Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya karena ia mempunyai arti khusus bagi hidunya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
            Dalam agama budha ada ajaran yang dinamakan “ jalan utama delapan ruang “ yang isinya, agar pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar, mata pencarian yang benar, perhatian yang benar, dan kosentrasi yang benar.Jelaslah bagi kita,bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia.Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari,mempertahankan,memperjuangkan kebenaran.


Dr. Yuyun suiasumantri dalam bukunya “ filsafat ilmu” ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1.      Teori koherensi dan konsistensi -> Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar

2.      Teori korespondensi -> Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oelh pernyataan yang tersebut

3.      Teori pragmatis -> Kebenaran suatu pernyataan yang diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis

D.  BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA PENINGKATANNYA
      Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia, kepercayaan itu dapat di bedakan atas :
1.      Kepercayaan terhadap diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan pada setiap pribadi manusia. Pada hakekatnya percaya pada tuhan yang maha esa.

2.      Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.

Kepercayaan kepada Pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna,negara itu berasal dari Tuhan.Jelaslahbagi kita,baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar,karena Tuhan adalah sumber kebenaran.Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
 
3.      Kepercayaan kepada tuhan
Percaya kepada tuhan itu sangat penting, karena keberadaan manusia bukan dengan sendirinya, tetapi di ciptakan oleh tuhan.Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.Keprcayaan itu amat penting,karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada tuhannya. Usaha itu tergantung kepada pribadinya manusia itu masing-masing,, usaha itu antara lain :
a.      Meningkatkan ketaqwaan dengan ibadah
b.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c.       Meningkatkan kecintaan sesama menusia
d.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta
e.      Menekan perasaan negatif

kasus pelanggaran bidang etika akuntan

Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya.


          Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997.
              Koordinator ICW Teten Masduki kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit.    
        Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain, kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga memberikan laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya tindak kriminal yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan. 
             ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau kesalahan dalam penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa akuntansi.
      Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan administratif meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan sembilan KAP itu tidak ringan. “Kami mencurigai, kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga menghasilkan laporan yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank tersebut sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya mencabut izin kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan.

PEMBAHASAN: Dalam kasus tersebut, akuntan yang bersangkutan banyak melanggar kode etik profesi akuntan. Kode etik pertama yang dilanggar yaitu prinsip pertama tentang tanggung jawab profesi. Prinsip ini mengandung makna bahwa akuntan sebagai pemberi jasa professional memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa mereka termasuk masyarakat dan juga pemegang saham. Dengan menerbitkan laporan palsu, maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap dapat  dipercaya dalam penyajian laporan keuangan.
                       Kode etik kedua yang dilanggar yaitu kepentingan public dan objektivitas. Para akuntan dianggap telah menyesatkan public dengan penyajian laporan keuangan yang direkayasa dan mereka dianggap tidak objective dalam menjalankan tugas. Dalam hal ini, mereka telah bertindak berat sebelah yaitu mengutamakan kepentingan klien dan mereka tidak dapat memberikan penilaian yang adil, tidak memihak, serta bebas dari benturan kepentingan pihak lain.

Tsumani Di Mentawai Berkecepatan 800 KM per Jam Dengan Tinggi 7 Meter

Tsumani Di Mentawai Berkecepatan 800 KM per Jam Dengan Tinggi 7 Meter

Hasil penelitian pakar tsunami LIPI, Universitas Tokyo, dan Universitas Hokkaido, Jepang, menyimpulkan, kecepatan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, 25 Oktober, mencapai 800 km/jam.
“Berdasarkan penelitian, gelombang tsunami di Maonai, Sabeuguggung, Purourougat, Pagai Utara memiliki kecepatan 800 kilometer per jam di laut dan menjadi 30-40 kilometer per jam ketika tiba di daratan,” kata pakar gempa Geoteknologi LIPI Eko Yulianto, di Padang, Rabu.
Menurut Eko, jangkauan terjangan air ke darat mencapai 100-250 meter bergantung pada ketinggian gelombang.
“Ketinggian gelombang yang menerjang daerah Pagai Utara dan Selatan itu berkisar enam sampai tujuh meter,” katanya. Dennga ketinggian gelombang seperti itu dan kecepatan yang tinggi entah bagaimana pemerintah dalam hal ini BMKG bisa tidak melihat dan mendeteksi tsunami tersebut hingga media massa asing memberitakannya.
Menurut dia,, tsunami menerjang Pagai Utara berkisar tujuh menit setelah gempa 7,2 SR pada 25 Oktober karena pusat gempa sangat dekat dengan wilayah daratan di Mentawai
“Jadi tidak cocok dengan sosialiasi yang dilakukan selama ini, yang menyebutkan tsunami terjadi setelah 30 menit gempa terjadi,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak menunggu instruksi BMKG soal potensi tsunami sesaat setelah gempa dan tidak perlu mengukur kekuatannya.
“Lebih baik menyelamatkan diri dengan lari ke bukit,” katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa 7,2 RR yang melanda Mentawai diikuti tsunami terjadi Senin (25/11) pukul 21.42 WIB.
Sebanyak 1116 unit hunian sementara akan dibangun di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, untuk merelokasi korban gempa dan tsunami.
“Hunian sementara itu disediakan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar sebanyak 600 unit dan 516 unit akan disumbangkan PMI,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Paulinus Sabelekpangulu, di Sekakap ketika dihubungi ANTARA dari Padang, Selasa.
Menurutnya, hunian sementara tersebut akan dibangun di kawasan perbukitan sehingga masyarakat aman dari ancaman tsunami dan tidak mengganggu mobilitas masyarakat antara lain di Desa Muara Taikako.
“Lokasi yang lain masih disurvei oleh Pemkab dan DPRD. Hunian sementara ini masih dalam tahap sosialisasi kepada para pengungsi,” ujarnya menambahkan.
Ia menambahkan, setiap kepala keluarga (KK) yang berada di 27 dusun di kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan akan disatukan di satu titik karena setiap dusun hanya dihuni puluhan KK.
“Seluruhnya akan diupayakan selesai sebelum perayaan nata,” katanya.
Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan status tanggap darurat di Bumi Sikkerei tersebut diperpanjang hingga 22 November 2010. Sebelumnya, masa tanggap darurat ditetapkan hanya sampai 8 November.
“Tanggap darurat diperpanjang dua Minggu karena pada masa tanggap darurat sebelumnya kegiatan tidak optimal akibat cuaca buruk,” katanya.
Penambahan masa tanggap darurat tersebut, kata Irwan, akan digunakan untuk membangun tempat tinggal sementara, sekolah sementara dan proses pengobatan korban.
“Pemerintah juga akan membangun 4000 rumah sementara bagi pengungsi korban tsunami Mentawai,” katanya.

Gempa yang Mengintai Ibu Kota Jakarta

Gempa yang Mengintai Ibu Kota Jakarta

Masih lekat dalam ingatan Safarudin, saat Jakarta diguncang gempa tahun lalu. Rabu, 2 September 2009, pukul 14.55 wib, tukang ojek 27 tahun yang biasa mangkal di dekat Wisma Nusantara itu terhenyak, ketika bumi yang dipijaknya bergoyang keras.
“Kreeek…kreeek,” bunyi itu terdengar dari atas, begitu keras di tengah deru kendaraan yang lalu-lalang di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, yang mulai memadat. Safar menengadah ke langit, gedung-gedung jangkung di sekelilingnya terlihat berayun-ayun seolah-olah hendak rubuh menimpanya.
Belum selesai ia mencerna apa yang tengah terjadi, sekonyong-konyong orang-orang dari dalam gedung Wisma Nusantara terbirit-birit berhamburan keluar gedung. “Gempa… gempa..” Tanpa pikir panjang lagi, Safar melompat ke motornya. Ia pacu gas sekencang-kencangnya menyusuri Jl Sutan Syahrir, menjauh dari rimba pencakar langit di pusat kota itu.
Tak jauh dari situ, Sianto Wongjoyo, salah seorang Manajer di Dell Indonesia masih ‘terperangkap’ di kantornya yang berada lantai atas Menara BCA Grand Indonesia Jakarta. Kantor Dell yang baru setahun pindah ke gedung itu, memang terletak lumayan tinggi, yakni di Lantai 48 dari 57 lantai yang ada.
Saat kantornya mulai bergoyang, Sianto tengah rapat. Biasanya ia tak terlalu sensitif terhadap gempa. Namun kali itu guncangan gempa cukup besar untuk menyadarkannya. Lantai bergoyang, kaca-kaca kantor bergetar, dinding-dinding berderak. “Kali ini harus saya akui, benar-benar hebat guncangannya,” Sianto menggambarkan.
Dengan sigap, petugas keamanan memandu para karyawan berkumpul di lorong lift. Dalam hati, Sianto tak lepas berdoa. Menunggu cemas, hingga akhirnya gempa berhenti. Sesaat kemudian, semua dievakuasi keluar gedung, menyusuri anak tangga satu persatu. Jarak 48 lantai memang cukup membuat lutut sedikit linu. “Lumayan capek sih.” Di bawah, ribuan pengunjung dan karyawan yang berkantor di Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Wisma Nusantara, Hotel Nikko, sudah menyemut.
Jangan lupa, Jakarta juga masih punya sekitar 1400 gedung tinggi lainnya. Praktis, aktivitas perkantoran di banyak tempat di Jakarta lumpuh sesaat. Padahal, episentrum gempa saat itu berada di perairan selatan Jawa antara Sukabumi dan Bandung, atau tepatnya di koordinat 7,809 derajat Lintang Selatan dan 107,259 derajat Bujur Timur.
Di Jawa Barat Gempa berkekuatan 7,3 SR itu merenggut setidaknya 79 nyawa, 21 korban hilang, 63.717 rumah rusak berat, dengan perkiraan kerugian lebih dari Rp 300 miliar. Sementara di Jakarta, tak ada korban jiwa dan kerusakan yang berarti. Hanya saja, beberapa gedung mengalami keretakan di sana sini. Setidaknya peristiwa itu mengingatkan semua bahwa Jakarta bukan tempat aman dari ancaman gempa.
Menurut Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Profesor Riset Hery Harjono, secara umum wilayah Jakarta memiliki formasi geologi berusia muda. Lapisan paling atas umumnya berupa tanah lunak yang terdiri dari lempung dan lempung pasiran yang berasal dari endapan pantai dan endapan akibat banjir yang berasal dari periode holosen akhir (berusia sekitar 12 ribu tahun).
Kemudian, di bawahnya terdapat endapan aluvial volkanik yang berasal dari pleistosen akhir (berusia lebih dari 12 ribu tahun). Di bawahnya terdapat endapan marine dan non-marine berumur Pleistosen Awal (sekitar 2.588 juta tahun). Di bagian paling bawah terdapat batuan berumur tersier (1,8 juta – 6,5 juta tahun).
Ir Engkon K Kertapati, peneliti pada Pusat Survei Geologi – Badan Geologi, mengatakan bahwa Jakarta berada di atas tanah yang sangat lemah dan rentan terhadap guncangan gempa. Secara geologi, Jakarta terbagi dua wilayah; Jakarta bagian utara di mana permukaan tanahnya merupakan tanah lunak berusia holosen, dan Jakarta bagian selatan yang lapisan tanahnya relatif lebih padat dan berusia lebih tua (pleistosen).
Bila gempa kuat terjadi, wilayah Jakarta utara paling rawan mengalami proses likuifaksi alias amblasnya permukaan tanah karena perubahan sifat tanah dari padat menjadi air karena gempa. Selain itu, sifat tanah di wilayah utara itu juga akan merambatkan getaran gempa sehingga mengalami amplifikasi atau perbesaran guncangan terhadap gedung-gedung di atasnya.
Menurut Engkon, ini yang membuat Jakarta juga turut merasakan guncangan gempa Tasikmalaya yang pusatnya berjarak hampir dua ratus km dari Jakarta. Saat itu, wilayah Utara Jakarta mengalami amplifikasi gempa hingga 2 kali, sementara wilayah selatan Jakarta mengalami amplifikasi gempa sebesar 1,5 kali.
Oleh karenanya, ahli Gempa LIPI Dr Danny Hilman Natawidjaya mengatakan bila gempa Tasik bermagnitudo lebih besar, misalnya lebih dari 8SR, maka gempa itu bisa memporakporandakan Jakarta. “Ini bisa mematikan, seperti kejadian gempa di Meksiko tahun 1985,” kata Danny. Saat itu, ia menjelaskan, sumber gempa berjarak lebih dari 300 km. Namun, dengan kekuatan gempa sebesar 8,1 SR, gempa itu meratakan kota Mexico City.
Badan survei geologi AS, USGS, menyebutkan, setidaknya 9.500 orang tewas, 30 ribu orang terluka, lebih dari 100 ribu orang menggelandang karena rumah mereka hancur, 412 bangunan tumbang dan 3.124 bangunan lainnya rusak di Mexico City, dengan jumlah kerugian mencapai US$ 3 – 4 miliar. 60 persen dari bangunan-bangunan di daerah lain seperti Ciudad Guzman, Jalisco juga musnah.
Dari catatan Prof Masyhur Irsyam, pakar teknik sipil ITB yang juga kepala tim revisi Peta Gempa Indonesia 2010, pusat gempa Meksiko terjadi di bawah garis pantai Pasifik Meksiko. Episentrumnya berjarak 380 km dari Mexico City.
Lalu kenapa jarak pusat gempa yang begitu jauh tetap bisa mengoyak bangunan-bangunan di Mexico City? Ternyata kota itu berdiri di atas endapan lempung vulkanik yang berusia kurang dari 2.500 tahun. Ini menyebabkan getaran gempa di permukaan tanah bisa mengalami amplifikasi antara 4-5 kali, dan amplifikasi gempa pada bangunan bisa mencapai 21 kali lipat dari getaran di batuan dasar.
Di Jakarta sendiri, gedung-gedung yang dibangun, musti memenuhi standar tahan gempa hingga 8 Skala Richter. Menurut Hermawan Sarwono, Direktur Utama perusahaan kontraktor umum PT Insani Daya Kreasi, gedung-gedung di Jakarta yang dibangun pasca 1989 sudah harus memenuhi persyaratan struktur gedung dan kinerja struktur gedung sesuai dengan Standar Nasional Indonesia 1989.
“Bahkan, standarisasi pembangunan gedung pada 2002, ditingkatkan lagi melalui SNI 03-1726-2002 yang jauh lebih ketat dari standar SNI 1989,” kata Hermawan lagi. Namun, kata Masyhur, ada beberapa tahapan yang perlu dilewati dalam sebuah perencanaan bangunan di Jakarta agar tahan gempa.
Pertama, harus diketahui goyangan atau percepatan di batuan dasar. Angka ini bisa diperoleh dari Peta Gempa Indonesia 2010, di mana percepatan di batuan dasar (Peak Base Acceleration/ PBA) Jakarta adalah 0.19 g (g = gravitasi bumi = 981 cm per detik kuadrat) untuk 10 persen kemungkinan terjadinya dalam 50 tahun dan untuk perioda ulang gempabumi 475 tahunan.
Setelah itu, perlu diketahui pula percepatan di permukaan tanah dengan menghitung efek kondisi tanah setempat, misalnya apakah tanah lunak atau tanah keras. Untuk Jakarta, goyangan di batuan dasarnya bisa saja sama, namun goyangan di permukaan tanah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan berbeda, karena perbedaan tanahnya.
Yang terakhir, perlu diperhitungkan goyangan di bangunannya sendiri, yang didasarkan pada perilaku bangunan tersebut. “Dengan mengetahui goyangan pada bangunan, maka dapat dihitung besarnya gaya gempa pada bangunan,” kata Masyhur.
Padahal, hingga kini Jakarta masih belum memiliki peta mikrozonasi gempa, yang bisa secara lengkap menyediakan informasi peta kelabilan tanah, termasuk angka percepatan/ goyangan di permukaan tanah di masing-masing wilayah Jakarta. “Sayangnya di Jakarta kita tidak punya,” kata Masyhur.
Padahal, Jakarta diintai oleh beberapa sesar aktif yang siap ‘menyuplai’ getaran gempa yang bisa sampai ke wilayah Jakarta. Di antaranya adalah Sesar Cimandiri dengan magnitudo gempa 7,2 SR dan kecepatan pergerakan tanah 4 mm per tahun, sesar Lembang dengan magnitudo gempa 6,5 SR dan kecepatan pergerakan tanah 1,5 mm per tahun, dan Sesar Sunda dengan magnitudo gempa 7,2 SR dan kecepatan pergerakan tanah 5 mm per tahun.
Belum lagi rumor adanya sesar purba bernama Sesar Ciputat yang konon terbujur dari Ciputat hingga ke daerah Kota. Danny Hilman mencurigai keberadaan sesar ini dari keberadaan sumber mata air panas di sekitar Gedung Arsip Nasional. Meski patahan aktif Jakarta belum terdeteksi, kata Danny, sejarah mencatat gempa besar pernah meluluhlantakkan Jakarta yaitu gempa yang terjadi pada 1699 dan 1852.
Namun, tak semua setuju dengan indikasi keberadaan sesar di Jakarta. “Secara pribadi saya katakan Sesar Ciputat tidak ada,” kata Engkon. Sebab, Jakarta tak memiliki sumber gempa dangkal yang merupakan indikasi dari kegiatan sesar. Namun, Engkon sepakat dengan Danny mengenai kejadian gempa 1699 yang sempat mengguncang Jakarta.
Gempa tahun 1699, kata Engkon berpusat di selatan Gunung Gede, yang menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan dan kerusakan parah di sekitar Hanjawar, Puncak. Sir Thomas Stamford Raffles juga mencatat dalam bukunya History of Java, “Gempa 1699 memuntahkan lumpur dari perut bumi. Lumpur itu menutup aliran sungai, menyebabkan kondisi lingkungan tak sehat, kian parah.”
Menurut buku Encyclopedy of World Geography, gempa ini juga menyebabkan Sungai Ciliwung tertutup oleh longsor lumpur, dan pohon-pohon yang bertumbangan, sehingga terjadi banjir di banyak tempat. Tak sampai seabad kemudian, gempa kembali melanda Jakarta pada 1780.
Sebuah Buku berjudul Transits of Venus: New Views of the Solar System and Galaxy mencatat bahwa Observatorium Mohr yang terletak di Batavia, adalah observatorium yang sukses melaporkan beberapa kejadian Transit of Venus (kondisi saat Matahari Venus dan bumi dalam satu garis). Namun, observatorium tersebut hancur akibat gempa tahun 1780.
Pada 27 Agustus 1883, Jakarta kembali diguncang gempa besar akibat letusan Gunung Krakatau yang memicu tsunami 35 meter dan menewaskan 36 ribu jiwa di Jawa bagian barat, dan sebelah selatan Sumatera. Dari catatan-catatan sejarah tadi, Jakarta memang pernah beberapa kali mengalami gempa hebat.
Yang jelas, kata Engkon, ancaman bagi penduduk Jakarta adalah gempa-gempa dangkal yang bersumber dari Jawa Selatan yakni dari arah zona Subduksi (Megathrust) seperti gempa Tasik. Kerentanan Jakarta akan semakin parah bila daerah-daerah tesebut padat penduduk dan bangunan-bangunannya tidak atau kurang memperhatikan aspek bangunan tahan gempa.
Oleh karenanya, Engkon menyarankan agar Jakarta bersiap sebelum bencana tiba, khususnya Jakarta Utara. Pasalnya, di wilayah ini berbagai infrastruktur penting berdiri, dari mulai pelabuhan, kegiatan ekspor impor, transportasi, daerah wisata, sentra-sentra perdagangan juga peninggalan sejarah. ”Sebab, bagaimanapun juga, gempa bumi tidak akan membunuh manusia. Tapi, bangunan roboh lah yang bisa membunuh manusia,” kata Engkon.

Letusan Gunung Bromo Semakin Membesar dan Meningkat

Letusan Gunung Bromo Semakin Membesar dan Meningkat



Material vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo terpantau dari udara dengan pesawat Cassa C-212-200 milik TNI Angkatan Udara yang dipiloti Letkol (Pnb) Meka Yudanto dan kopilot Mayor (Pnb) Yose Rida di atas Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (29/11). Ketinggian material vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo mencapai 800 meter.
Ketinggian lontaran material vulkanik Gunung Bromo terus meningkat. Jika Jumat (26/11) lontaran material hanya mencapai ketinggian 500 meter, mulai Senin dini hari letusan Gunung Bromo meningkat hingga menghasilkan lontaran material setinggi 800 meter.
Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gede Suantika di Dusun Cemaralawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Senin, mengatakan, selain ketinggian lontaran material vulkanik bertambah, kepulan asap abu-abu yang dihasilkan Gunung Bromo juga lebih pekat. Arah asap masih mengarah ke barat daya, tepatnya ke arah Kabupaten Malang.
Bandara Malang tutup
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo langsung melumpuhkan penerbangan dari dan ke Malang. Juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, kemarin, mengatakan, pihaknya memutuskan menutup penerbangan menuju Bandara Abdurrahman Saleh di Kota Malang.
Penutupan bandara ditetapkan mulai Senin pukul 03.19 hingga hari Sabtu (4/12) pukul 00.00. ”Demi keselamatan penerbangan, pemerintah menutup bandara itu. Tapi, keputusan ini hanya untuk penerbangan komersial, kami tak berhak untuk mengatur penerbangan militer,” kata Bambang.
Penutupan bandara hingga lima hari itu supaya ada kepastian bagi penumpang. ”Jika peninjauan dilakukan per hari malahan membingungkan jadwal penerbangan. Lagi pula Badan Vulkanologi menginformasikan kondisinya diperkirakan baru akan normal hari Jumat,” kata Bambang.
Operator bandara PT Angkasa Pura II menegaskan, mulai Senin pukul 10.20 hingga Sabtu (4/12) pukul 17.00, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, tidak melayani penerbangan dari Jakarta menuju Malang.
Di Jakarta, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap masyarakat mematuhi rambu, peringatan, dan jalur evakuasi yang ditetapkan para ahli dan petugas lapangan agar ancaman erupsi Gunung Bromo tidak menimbulkan korban.
Meski saat ini Gunung Bromo masih berstatus Awas dalam radius 3 kilometer, petugas-petugas telah mempersiapkan ”skenario” apabila status Awas meningkat hingga radius 6 kilometer dan 10 kilometer. Keduanya menyampaikan harapan mereka pada kesempatan terpisah seusai rapat koordinasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
Sejak Senin meningkat
Gede Suantika mengatakan, sejak Senin pukul 00.00 hingga pukul 06.00 terjadi gempa vulkanik delapan kali, dengan amplitudo getaran 12-36 milimeter (mm) dan berlangsung 10-28 detik. Sementara gempa tremor juga terjadi terus-menerus dengan amplitudo hingga 35 milimeter.
Selanjutnya, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 kembali terjadi delapan kali gempa vulkanik dengan amplitudo yang lebih besar, yakni 22-38 mm. Gempa ini berlangsung lebih lama, yaitu 22-31 detik, disertai gempa tremor beramplitudo 20-30 mm. ”Letusan masih terus-menerus terjadi dengan ketinggian lontaran material vulkanik kini mencapai 800 meter. Dari pandangan mata, hujan abu terlihat di tangga menuju kawah serta bagian utara Gunung Batok yang sekarang telihat hitam,” kata Suantika.
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, secara visual kepulan asap Gunung Bromo, sejak Minggu dini hari kemarin, lebih tinggi. Artinya, material letusan yang dikeluarkan lebih banyak.
Pantau debu dan gas
Menurut teknisi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Surabaya, Dwi Sulaksono, hasil pemantauan kadar udara sejak Jumat lalu menunjukkan, kadar debu dan gas di daerah terdampak hujan abu, seperti Poncokusumo di Kabupaten Malang dan Penanjakan di Kabupaten Probolinggo, masih di bawah ambang batas. ”Sampai sekarang belum ada ancaman serius dari debu maupun gas vulkanik Gunung Bromo,” kata Dwi.
Meski demikian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Syafii Maarif mengatakan, pihaknya punya hak paksa untuk mengamankan dan menyelamatkan masyarakat. ”Silakan menyaksikan Gunung Bromo, tapi tidak perlu masuk ke lautan pasir,” ujarnya.
Kepala Polres Probolinggo Ajun Komisaris Besar Zulfikar Tarius mengakui, pihaknya memiliki kendala untuk mengontrol masyarakat yang beraktivitas di kaldera Bromo. Sebab, sebagian masyarakat nekat melintasi kaldera untuk mempersingkat waktu perjalanan. ”Kami sudah menutup lima titik akses menuju kaldera dari Probolinggo,” kata Zulfikar.

Anak Gunung Krakatau Mengeluarkan 34 Kali Letusan dan Dentuman

Anak Gunung Krakatau Mengeluarkan 34 Kali Letusan dan Dentuman



Gunung Anak Krakatau mengeluarkan dentuman dan getaran 34 kali sepanjang Rabu (22/12), seiring makin meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang terletak di Selat Sunda itu.
“Dentuman yang keluar dari GAK 22 kali, dan getaran yang ditimbulkan 12 kali,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Anton S Pambudi di Serang, Kamis.
Dentuman yang keluar dari gunung itu, jelas didengar warga yang berada di pesisir Pantai Anyer, dan getarannya juga bisa dirasakan masyarakat setempat.
Suminta, warga Desa Cikoneng Kecamatan Anyer menjelaskan suara dentuman dan letusan Gunung Anak Krakatau terdengar sangat jelas di tengah malam.
“Saya mendengar jelas dentuman itu, dan merasakan getaran yang keluar dari GAK,” katanya menjelaskan.
Warsito, nelayan yang tinggal di pesisir Anyer itu mengaku, mendenga dentuman yang terjadi berkisar satu-dua jam sekali.
“Dentuman dari Gunung Anak Krakatau, waktu saya dengar malam-malam suaranya selisih satu jam, kemudian terdengar lagi,” katanya.
Suara dentuman dan getaran karena aktivitas dalam gunung yang menggetarkan kaca jendela rumah warga itu, kerap membuat warga ketakutan dan keluar dari rumah.
“Masyarakat sepertinya masih takut dan khawatir terjadi hal buruk, karena itu mereka acap kali keluar, ketika mendenger dentuman dan merasakan getaran,” katanya.
Data yang diperoleh dari Pos Pemantau GAK, jumlah kegempaan sepanjang Rabu (22/12) sebanyak 467 kali, dengan rincian vulkanik dalam (VA) satu kali, vulkanik dangkal (VB) 75 kali, letusan 116 kali, tremor letusan 57 kali, tremor harmonik tidak ada, dan hembusan 218 kali.

This is me!

Pengikut