Letusan Gunung Bromo Semakin Membesar dan Meningkat

Letusan Gunung Bromo Semakin Membesar dan Meningkat



Material vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo terpantau dari udara dengan pesawat Cassa C-212-200 milik TNI Angkatan Udara yang dipiloti Letkol (Pnb) Meka Yudanto dan kopilot Mayor (Pnb) Yose Rida di atas Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (29/11). Ketinggian material vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo mencapai 800 meter.
Ketinggian lontaran material vulkanik Gunung Bromo terus meningkat. Jika Jumat (26/11) lontaran material hanya mencapai ketinggian 500 meter, mulai Senin dini hari letusan Gunung Bromo meningkat hingga menghasilkan lontaran material setinggi 800 meter.
Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gede Suantika di Dusun Cemaralawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Senin, mengatakan, selain ketinggian lontaran material vulkanik bertambah, kepulan asap abu-abu yang dihasilkan Gunung Bromo juga lebih pekat. Arah asap masih mengarah ke barat daya, tepatnya ke arah Kabupaten Malang.
Bandara Malang tutup
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo langsung melumpuhkan penerbangan dari dan ke Malang. Juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, kemarin, mengatakan, pihaknya memutuskan menutup penerbangan menuju Bandara Abdurrahman Saleh di Kota Malang.
Penutupan bandara ditetapkan mulai Senin pukul 03.19 hingga hari Sabtu (4/12) pukul 00.00. ”Demi keselamatan penerbangan, pemerintah menutup bandara itu. Tapi, keputusan ini hanya untuk penerbangan komersial, kami tak berhak untuk mengatur penerbangan militer,” kata Bambang.
Penutupan bandara hingga lima hari itu supaya ada kepastian bagi penumpang. ”Jika peninjauan dilakukan per hari malahan membingungkan jadwal penerbangan. Lagi pula Badan Vulkanologi menginformasikan kondisinya diperkirakan baru akan normal hari Jumat,” kata Bambang.
Operator bandara PT Angkasa Pura II menegaskan, mulai Senin pukul 10.20 hingga Sabtu (4/12) pukul 17.00, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, tidak melayani penerbangan dari Jakarta menuju Malang.
Di Jakarta, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap masyarakat mematuhi rambu, peringatan, dan jalur evakuasi yang ditetapkan para ahli dan petugas lapangan agar ancaman erupsi Gunung Bromo tidak menimbulkan korban.
Meski saat ini Gunung Bromo masih berstatus Awas dalam radius 3 kilometer, petugas-petugas telah mempersiapkan ”skenario” apabila status Awas meningkat hingga radius 6 kilometer dan 10 kilometer. Keduanya menyampaikan harapan mereka pada kesempatan terpisah seusai rapat koordinasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
Sejak Senin meningkat
Gede Suantika mengatakan, sejak Senin pukul 00.00 hingga pukul 06.00 terjadi gempa vulkanik delapan kali, dengan amplitudo getaran 12-36 milimeter (mm) dan berlangsung 10-28 detik. Sementara gempa tremor juga terjadi terus-menerus dengan amplitudo hingga 35 milimeter.
Selanjutnya, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 kembali terjadi delapan kali gempa vulkanik dengan amplitudo yang lebih besar, yakni 22-38 mm. Gempa ini berlangsung lebih lama, yaitu 22-31 detik, disertai gempa tremor beramplitudo 20-30 mm. ”Letusan masih terus-menerus terjadi dengan ketinggian lontaran material vulkanik kini mencapai 800 meter. Dari pandangan mata, hujan abu terlihat di tangga menuju kawah serta bagian utara Gunung Batok yang sekarang telihat hitam,” kata Suantika.
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, secara visual kepulan asap Gunung Bromo, sejak Minggu dini hari kemarin, lebih tinggi. Artinya, material letusan yang dikeluarkan lebih banyak.
Pantau debu dan gas
Menurut teknisi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Surabaya, Dwi Sulaksono, hasil pemantauan kadar udara sejak Jumat lalu menunjukkan, kadar debu dan gas di daerah terdampak hujan abu, seperti Poncokusumo di Kabupaten Malang dan Penanjakan di Kabupaten Probolinggo, masih di bawah ambang batas. ”Sampai sekarang belum ada ancaman serius dari debu maupun gas vulkanik Gunung Bromo,” kata Dwi.
Meski demikian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Syafii Maarif mengatakan, pihaknya punya hak paksa untuk mengamankan dan menyelamatkan masyarakat. ”Silakan menyaksikan Gunung Bromo, tapi tidak perlu masuk ke lautan pasir,” ujarnya.
Kepala Polres Probolinggo Ajun Komisaris Besar Zulfikar Tarius mengakui, pihaknya memiliki kendala untuk mengontrol masyarakat yang beraktivitas di kaldera Bromo. Sebab, sebagian masyarakat nekat melintasi kaldera untuk mempersingkat waktu perjalanan. ”Kami sudah menutup lima titik akses menuju kaldera dari Probolinggo,” kata Zulfikar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


This is me!

Pengikut